Awas! Bahaya Pornografi Mengincar Anak Anda!


Dalam seminarnya di SDIT Baiturrahman
Pembicara: Hj. Elly Risman, Psi

          Semakin berkembangnya ilmu teknologi, orangtua harus ekstra waspada terhadap bahaya pornografi yang bisa meracuni anak-anak bangsa. Seperti kita ketahui, dengan keberadaan internet, pornografi kini tak hanya dapat diakses dari media print saja, namun juga dari internet, dimana media ini seringkali luput dari pengawasan orangtua.
Sebuah riset menunjukan bahwa sejak kehadiran internet, usia rata-rata anak mulai mengenal bentuk pornografi adalah 8 tahun. Padahal sebelum keberadaan internet mereka baru mengenal pornografi melalui media print berkisar antara 11 hingga 13 tahun. Parahnya, jika pornografi dibiarkan meracuni anak-anak kita, maka bahaya yang ditimbulkan pun akan semakin besar. Agar anda lebih waspada, berikut beberapa dampak pornografi yang bisa membahayakan anak-anak kita.
Anak-anak mulai melakukan aktifitas seksual
Sifat dasar anak-anak adalah meniru. Mereka akan meniru apapun yang dilihatnya. Jika pornografi meracuni mereka, bukan tak mungkin mereka akan melakukan aktifitas seksual yang mereka lihat kepada anak yang lebih muda, bahkan teman sebayanya yang lebih lemah. Jika hal tersebut dibiarkan, anak bisa menjadi pelaku kekerasan seksual anak-anak, dimana hal ini biasanya disebabkan oleh pengalaman dan exposure.
Tindakan seksual

Dampak pornografi bagi banyak orang yaitu menyebabkan kecanduan dan sifat progresif. Pengenalan pornografi pada usia dini berdampak pada semakin besarnya kecenderungan seseorang untuk melakukan tindakan seksual yang tidak semestinya, misalnya pemerkosaan. Sebuah penelitian menunjukan bahwa 1 dari 3 pelaku pelecehan seksual dan pemerkosa anak disebabkan oleh seringnya mereka melihat pornografi, baik melalui film, internet, majalah, video, dan sebagainya. Semakin sering seseorang melihat pornografi, semakin rendah kepuasan yang mereka dapatkan terhadap bentuk pornografi ringan, akibatnya mereka akan mencari lagi kepuasan yang lebih besar, dan bisa saja kepuasan tersebut berbentuk kekerasan seksual.
Kecenderungan melakukan pelecehan seksual
Mengenal pornografi terlalu dini juga dapat membuat seseorang melakukan kejahatan seksual seperti pelecehan seksual. 77% pelaku pelecehan terhadap anak laki-laki, dan 87 % pelaku pelecehan terhadap anak perempuan mengaku kebiasaan melihat pornografilah yang mendorong tindakan kriminal mereka.
Menangkap pesan yang salah
Pornografi bisa menimbulkan pesan yang salah bagi generasi muda terhadap hubungan antar mereka kelak. Mereka akan beranggapan bahwa kasih sayang antara ia dan pasangannya diukur oleh kepuasan seksual yang bisa mereka raih. Hal ini disebabkan sifat pornografi itu sendiri yang memaparkan seksualitas tanpa pertanggungjawaban.
5.    Maningkatnya jumalah kehamilan usia dini
Tindakan seksual yang disaksikan anak, serta dorongan seksual yang secara alamiah dimiliki anak, akan membuatnya penasaran untuk kemudian melakukan sendiri tindakan seksual tersebut. Jika hal ini terjadi, kehamilan diluar nikah pada usia dini sangat mungkin terjadi.
Sebuah penelitian penyebutkan bahwa anak laki-laki yang ter-ekspos oleh pornografi sebelum usia 14 tahun akan lebih aktif bahkan kecanduan seks saat dewasa nanti. Penelitian lain juga menyebutkan bahwa diantara 932 pecandu seks yang diteliti, sebanyak 90% laki-laki dan 77% perempuan mengakui bahwa pornografi berperan besar pada kecanduan mereka.
Begitu bahayanya pornografi, yang bukan hanya bagi anak anda saat ini, namun juga bagi kehidupan mereka mendatang, maka dibutuhkan pengawasan dari anda, agar anak-anak anda tidak teracuni dengan pornografi di usia yang tidak seharusnya. Jadi mulai sekarang, dampingi putra-putri anda saat hendak menonton televisi, bermain internet, ataupun memilih bacaan untuknya.
Bahaya pornografi sesungguhnya secara detail yang perlu anda ketahui! Sering kita dengar kalau bahaya pornografi itu adalah merusak otak, mengacaukan pikiran, membuat malas. Padahal, di tubuh kita banyak hormon yang bekerja. Ada 4 hormon yang yang dirusak cara kerjanya. Hormon ini jika bekerja secara normal. Akan menguntungkan kita. Nah pornografi membuat ke – 4 hormon ini keluar secara berlebihan dan terus menerus.

Dopamine

Kalau anda sedang kesusahan mengerjakan suatu soal matematika saat ujian, datang telat, belum makan, eh.. ketika datang ternyata soalnya sulit sekali … anda pasrah…. lunglai…. merasa akan jelek nilanya…. gara-gara tidak ada satupun soal yang bisa anda kerjakan…
Ketika frustasi frustasinya, tiba -tiba bertemu cara mengerjakan soalnya,…..
YES !!!!!! I Got IT !!!!! Alhamdullillah !
Bagaimana perasaanya?
Senang yang bukan main bukan ?
Serasa puas campur bahagia !
Seperti itulah efek hormon dopamine kalau sedang bekerja. Menimbulkan sensasi puas, senang , bahagia di dalam dada.
Efek dopamine ternyata menimbulkan peningkatan kebutuhan level.
Maksudnya seperti ini… kalau kemarin anda puas dan loncat-loncat kegirangan gara – gara mengerjakan soal anak TK, apakah saat esok harinya anda mengerjakan soal yang sama anda merasa puas dan loncat loncat yang sama dengan yang anda lakukan kemarin?
Tentu tidak! Anda pasti butuh untuk bisa mengerjakan soal anak SD, baru loncat – loncat kegirangan lagi. Betul tidak?
Seperti itulah efek dari bekerjanya si dopamine.
Oleh karna itu, pornografi itu membuat si dopamine bekerja terus menerus! sayangnya penyebab dia bekerja adalah karena pornografi!
Ilustrasi:
Pertama kali si Nyoman akan berteriak ”Oh my god gambar apa sih tuh?” (sambil tutup mata tapi agak direnggangin jarinya untuk ngintip)
Kemarin gambar apa sih …? Mengunjungi lagi situs yang menampilkan gambar perempuan memakai bikini tersebut. Dilihat terus menerus.
Keesokan harinya si Nyoman harus melihat perempuan bertelanjang dada agar bisa merasakan sensasi yang “wuooowwww”
Keesokan harinya tentu harus melihat yang lebih parah dari melihat perempuan bertelanjang dada. Bisa yang hanya pakai pakaian dalam saja atau langsung bugil.
Begitu seterusnya, Dari melihat perempuan bugil, melakukan seks, lebih parah, terus dan terus.
Harus lebih parah atau minimalnya beda gambar, agar merasakan sensasi “wuooowwww”.
Bisa dibayangkan, setelah puas melihat gambar–gambar yang terparah sekalipun. Apa yang harus dilakukan agar merasakan sensasi “wuooowwww” ?
Bahan sampai menonto videonya secara langsung? Dan seterusnya. Atau bahkan melakukan seks sesungguhnya?
Saat  melakukan seks juga begitu. Karena dari awalnya dilandaskan si dopamine tadi, maka akan beda dengan seks yang dilakukan orang normal yang biasa.
Dia selalu butuh teknik seks yang baru, baru dan baru, kalau perlu yang tidak normal dan aneh.
Oleh karena itu kalau para pelaku seks yang melakukan seks gara–gara pertamanya dia terpincut pornografi, akan butuh gaya yang baru dan menuju ke arah penyimpangan seksual.
Sampai jadi mencoba incest (berhubungan dengan saudara sendiri), berhubungan seks dengan binatang, pemerkosaan, penyiksaan dalam seks.
Hanya karena butuh utuk merasakan sensasi “wuooowwww”  tersebut.
Mereka tahu itu salah, tapi tetap melakukannya.
Mereka tahu itu salah, tapi tidak bisa melawannya.
Itulah parahnya hormon dopamine yang dibikin bekerja secara terus menerus oleh pornografi !

Neuropiniphrin

Kalau seorang pebisnis sejati, otaknya dipenuhi dengan yang namanya peluang dan keuntungan.
Melihat  usaha yang bisa dijadikan ladang uang, selalu dimanfaatkan dengan baik.
Instingnya selalu ke bisnis !
Nah inilah yang terjadi juga terhadap para pecandu pornografi.
Otaknya selalu berputar–putar dengan yang namanya pornografi.
Melihat yang merangsang sedikit, otak sudah membayangkan yang lain-lain.
Kalau ada perempuan yang memakai baju seksi, mungkin orang normal hanya kan berkata “pPrempuan itu seksi”. Tetapi kalau orang yang sudah kecanduan pornografi, akan berfikir, “bagaimana ya rasanya bersetubuh dengan dia?”  (sambil membayangkannya).
Sedang berdiri disamping perempuan, langsung otaknya ngeres! Padahal perempuannya biasa saja. Tidak ngedance, ngeliuk-liukin badan, apalagi striptise. Sama sekali tidak! Tapi otaknya sudah yang diracuni pornografi.
Itulah yang dirasakan orang yang sudah berurusan dengan pornografi. Merusak otak!
Nah inilah yang sering digembor-gemborkan orang bahwa pornografi itu merusak otak. Inilah yang dimaksudkan. Sering terbayang selalu.
Akibatnya tidak bisa berpikir jernih, malas belajar, malas mikir, malas kretif. Karena otaknya sudah dipenuhi dengan daftar kosakata atau kejadian yang bisa otak dia sambung-sambungkan dengan yang namanya seks.
Kerjaannya siapa? kerjaannya hormon neorupiniphrin yang sudah disutradarai oleh pornografi.

Serotonin

Saat seorang perokok sedang stress, dia akan merokok.
Kenapa begitu? Karena rokok adalah sesuatu yang bisa membuatnya senang, tentram, damai.
Itulah efek kerja dari hormon serotonin.
Membuat seseorang merasa nyaman saat hormon itu keluar.
Nah saat orang bersentuhan dengan yang namanya pornografi, hormon itupun keluar.
“Fly…… lihat porno, gw fly gw tenang, gw oke…. piss man…..”
Efeknya ?
setiap orang itu kesel, orang itu frustasi, orang itu sedih, orang itu kesepian, orang itu mengalamai hal yang menyulitkan dirinya, dia akan lari ke pornografi! Karena itu yang membuatnya tentram.
Sedih ya? Yaiyalah…
Kalo  orang stress, pelariannya ke ibadah.. Mantap!
Kalo pelariannya ke bermeditasi..keren!
Kalau pelariannya ke hang out bersama teman- teman atau kalau yang perempuan shooping? Masih okelah. Sedangkan kalau sebuah pelarian haruslah ke pornografi?

Oksitosin

Anda tahu kenapa seorang ibu dengan anak–anaknya ada ikatan batin?
Karena hormon oksitosinlah jawabannya.
Saat seorang ibu melahirkan, hormon oksitisoin terpancar banjir keluar dari tubuhnya.
Nah efeknya adalah, dia mencintai sesuatu yang membuat orang tersebut mengeluarkan hormon oksitosin itu!

Karena si ibu itu jadi keluar hormon oksitosinnya, gara–gara anak yang dilahirkannya tersebut! Maka dia akan jadi punya ikatan batin dengan anak tersebut!
Itulah sistem kerjanya si hormon okitosin.
Pornografi itu membuat hormon oksitosin bekerja secara terus menerus pada saat si orang tersebut mengakses pornografi.
Sudah tahu kan akibatnya jadi seperti apa?
Dia menjadi terikat secara batin dengan pornografi tersebut.
Makanya yang kecanduan pornografi itu, ada rasa kangen, jika tidak melihat pornografi selama beberapa hari.
Apa yang bisa dibanggakan dengan terikatnya seseorang dengan pornografi?
Semoga jelas dan membekas dihati. Semoga semakin sadar jika pornografi itu menyebabkan kerusakan otak secara permanen tapi perlahan.
Untuk yang telah membaca tulisan ini, yang mungkin tadinya berkeinginan memulai terjun di bidang pornografi, yah sebaiknya berhenti ya. Bagi yang sudah kecanduan dan merasa artikel ini “Saya banget!”, silahkan sadar dengan sesadar-sadarnya bahwa pornografi itu tidak baik kawan!
Kecanduan pornografi sebenarnya sama dengan kecanduan narkoba. Kalau kecanduan narkoba jelas keliatan parahnya. Kalau kecanduan pornografi tidak kelihatan secara fisik.
Tiba-tiba sudah keasyikan saja tuh otak. Dan serasa tidak berguna yang namanya hidup.

keberadaan gambar-gambar tersebut terdapat di :
1. Situs
2. Hp
3. Komik
4. Games
5. Film dan Sinetron (TV)



Yang di inginkan oleh mereka pembuat'a diantaranya/ target penyedia pornografi:
1. membuat perpustakaan negatif/ Mental Model Porno, yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja.
2. Kerusakan otak permanen
3. sasaran tembak utama : anak kita yang belum baligh 33-36 kali ejakulasi -> pecandu pornografi seumur hidup
Pasar Masa Depan = FUTURE MARKET



ciri-ciri anak yang telah KECANDUAN PORNOGRAFI:
1. Mudah haus dan tenggorokan kering
2. Sering minum
3. Sering buang air kecil
4. Sering berkhayal
5. Sulit konsentrasi
6. Jika bicara, menghindari kontak mata
7. Sering bermain PS dan internet dalam waktu yang lama
8. Prestasi menurun 
9. Main dengan teman/ kelompok yang 'itu-itu' saja
10. Berprilaku yang aneh, seperti: kancing baju sampai ke atas, rambut gondrong, dll


kelalaiIan kita sebagai orangtua:
1. mempunya waktu yang cukup dengan anak, -> weekend parent/ 20' parent
2. mengajarkan agama dan penerapan -> eksport. jangan andalkan guru di sekolah dan guru ngaji anak jika ada tambahan.
3. target pengasuhan: UMUM, kurang teguh pada prinsip -> hanyut dalam TREND!
4. tanggap dan gagap teknologi (gaptek)
5. memberikan anak perangkat teknologi, tidak tahu akibat negatifnya, tanpa penjelasan dan persyaratan!
6. berkomunikasi yang baik dan benar: tidak memahami perasaan anak dan remaja


Jangan lupakan berilah VALIDASI kepada anak agar ia tetap senang berada didekat kita (ortu) jangan sampai BLASTed (Boring, Lonely, Amarah, Stres). Apa si VALIDASI?
1. Penerimaan
2. Penghargaan
3. Pujuan



Menyiapkan anak tangguh di tengah revolusi teknologi:
1. Hadirkan Allah dalam diri anak
2. Perbaiki pola pengasuhan/ parentingnya
3. mampu berpikir kritis dan konsep diri yang kuat
4. mandiri dan tanggungjawab terhadap Allah, diri sendiri, keluarga dan masyarakat
5. memberikan fasilitas pada anak harus dengan landasan dan persyaratan agama yang jelas
6. Jelaskan target penyedia pornografi terhadap mereka -> apa yang harus merreka lakukan
7. Mempunyai model yang baik dan benar
8. Berdoa


Mengenai anak yang kecanduan pornografi:
1. Terima dan maafkan
2. Tenang! hindari marah dan panik
3. Jalin dan perbaiki komunikasi sehingga bisa:
- cari tahu
- capai kesepakatan ortu untuk menyelamatkan anak
- sampaikan bahaya yang sedang dihadapi anak
- berunding - beri kesepakatan untuk anak BMM
- yakinlah: ortu adalah TERAPIST TERBAIK bagi anaknya.