Kau Mengenalku Hanya Sebatas Nama, Tidak dengan Kisahku

TRAUMATIK?

Satu kata yang entah mengapa terasa menghantui setiap terbangun dari tidur hingga terlelapnya di malam hari. Tentang apa? Mengapa sampai sejauh itu? Dan mengapa berkepanjangan? Tak adakah obat yang mampu menghilangkan rasa itu?

Berawal dari huruf "S" dan diakhiri oleh huruf "H" .. "SELINGKUH"! Ya, benar.. Satu kata itu dan selalu itu! Karna mata ini bersaksi tentang seluruhnya, telinga ini mendengarkan setiap baitnya. Hingga hilang seluruh kisah itu namun berbekas.

Lekas apa yang ditakuti jika semua itu telah hilang? Harusnya kau bisa bahagia! Jalanilah seluruh kebahagiaan ini dengan indahnya! Bukan hanya karena itu .. Karna kini ku telah mampu mencerna sisi dari satu kata kramat iru. Sebutan untuk seorang lelaki adalah Playboy sedangkan wanita Playgirls. Ya, itulah sebutannya yang jika ditelaah lebih mendalam, mengapa harus ada kata itu? Bahkan kita tak tahu mengapa mereka melakukan hal itu!

Sedikit demi sedikit telah ku telaah (walau profesiku bukan seorang psikolog sebenarnya). Ternyata kemungkinan terbesar adalah 1) Seringnya berkomunikasi dengan "dia"; 2) Seringnya berinteraksi dengan "dia"; 3) Mencari celah ketika tak dapat perhatian atau tindakan yang tidak sesuai dari pasangan; 4) Menanggapi segala macam curhatan/ cerita tanpa batasan dengan "dia"; 5) dan nomer 1-4 berkelanjutan berkala. 5 point itu sangat penting untuk dibicarakan. Bahkan ketika kekecewaan hadirpun, rasa itu akan timbul dengan cepat.

Pada akhirnya seseorang yang akan selalu ada itu akan hilang secara perlahan, mulai dari berkabar hingga tak ada lagi komunikasi diantara mereka. Namun hal yang sangat fatal adalah kelanjutan dalam adanya hubungan yang sudah menjurus hingga tak dapat dipisahkan dan akan mengecewakan pihak yang lain. Pada intinya hal itu pasti ada, rasa itu pasti ada! Tak usah disembunyikan! Karna saya percaya dengan hadirnya masa puber kedua. Mengapa? Karna dalam hubungan pasti akan ada dimana rasa bosan itu hadir, semakin hari akan semakin menjadi apabila tak diimbangkan dengan komunikasi. Ingat juga dengan pasangan seseorang itu akan selalu peka apabila memang ada keganjalan antara kalian.

Pepatah mengatakan "Jika wanita bertanya padamu, lebih baik menjawabnya dengan jujur, karena kemungkinan besar dia telah tau kebenarannya." Untuk para pria hangan pernah berpikir bahwa "wanita hanya mengandalkan perasaa!". Maaf sebelumnya, saya adalah seorang wanita yang hanya ingin berbagi tentang hal ini. Tak hanya satu atau dua kali rasanya mendengar dan melihat hal ini. Cobalah lihat cirinya:
Pertama, selalu bertanya kepastiannya kepadanya cukup dengan 3 kali namun apabila jawabannya tidak mengiyakan hal itu alias seperti menghindarinya, ciri-ciri itulah yang wajib diwaspadai. Tapi jika ia menceritakan atau mengenalkan seseorang itu tehadap kita, itu sudah cukup melegakan hati. Ketika jawabannya tidak mengiyakan maka siaplah untuk bertindak, maaf-maaf ya untuk para pria.. Bukan tak percaya.. Namun mengapa tak kau jelaskan saja tentang hal itu jika memang tak ada yang disembunyikan?
Kedua, jika kau punya teman dekatnya atau yang lebih baiknya tanyakan kehidupannya kepada orang tuanya atau saudara terdekat. Tanyakan yang sebenarnya membuat pikiran tak tenang. Maka akan timbul respon dari mereka tentang karekteristik orang yang dimaksud seperti apa. Apakah memang pergaulannya seperti itu atau memang sikapnya yang tak mampu mengerem segalanya. Yang sulit dipahami itu adalah seorang yang pendiam (diam-diam menyakitkan! oooh) itu!
Ketiga, semua pertanyaan sudah diberikan untuknya dan mereka jangan lupa pastikan pendataan yang menurutmu menjurus terhadap semua itu, semua yang mengganjal. Carilah bukti-bukti yang buatmu gelisah. Jangan lupa untuk menyimpan bukti-bukti itu semua. Karna dari sana kamu dapat melanjutkan langkah keempat.
Langkah keempat ini adalah langkah terakhir, apabila terdapat kejanggalan dari bukti-bukti itu, maka tanyakan lagi kepada yang bersangkutan tentang kebenarannya. Jika tak mengiyakan atau bahkan mengakuinya, hanya sikap positif yang dapat dijalani. Jika tidak mengiyakannya, berpikirlah bahwa ia tak ingin kau terluka, kau kecewa dengan sikap-sikapnya. Mungkin ia hanya ingin memulai yang baru bersamamu tanpa membahas masa-masa yang lalu. Tapi jika ia mengakuinya, berpikirlah bahwa "kejujuran dia adalah kunci untuk menjalankan hubungan lebih putih dan jernih tanpa hadirnya kegelisahan yang membuatmu berpikir negatif berkepanjangan. Bersyukurlah!"

Pada intinya dari awal hingga akhir cerita, saya bukan hanya menebalkan kata SELINGKUHnya! Namun, berhati-hatilah selalu, waspadalah selalu dengan orang-orang yang ada di dekatmu.
"Kalimat negatif akan meninggalkan kesan dan luka yang lama pada diri seorang anak bahkan bisa jadi tertanam dalam benaknya sepanjang hidup." Ingatlah dengan kalimat itu, berpikir lagi untuk kau jalani hal seperti ini.

Untuk para pasangan, janganlah kalian lupa dengan hal-hal di bawah ini:
1. Ajaklah ia untuk selalu dekat dengan yang Maha Kuasa.
2. Selalu berikan senyum walau perjalanan hidup tak semulus kulit tomat.
3. Perhatikan ia dalam hal yang sepele sekalipun. Karna dalam perhatian timbul sebuah kepedulian.
4. Berilah kabar untuknya sekalipun kau pergi satu jam darinya. Pada intinya selalu berkomunikasilah terhadap pasangan anda dari hal yang menurutmu sepele. Karna tak pernah tahu akan ada apa di hari selanjutnya.
5. Jagalah selalu semua sikap dan perilakumu terhadapnya.

Sekian bahasan dari saya, apabila ada kata yang salah, maafkan ...

"Jujur itu, mahal!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar